Featured Post

Pembelajaran Matematika Kelas VI - Apa saja yang dipelajari?

Masyonow.web.id - Pembelajaran Matematika Kelas VI - Apa saja yang dipelajari? Yang perlu dipelajari di dalam buku pelajaran matematika kel...

Pembelajaran Matematika Kelas VI - Apa saja yang dipelajari?
| Juli 12, 2021

By On Juli 12, 2021

Buku BSE Matematika

Masyonow.web.id - Pembelajaran Matematika Kelas VI - Apa saja yang dipelajari? Yang perlu dipelajari di dalam buku pelajaran matematika kelas VI kurikulum 2013 revisi 2018 adalah sebagai berikut.

Bab 1 Bilangan Bulat

A. Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Bulat

B. Mengurutkan dan Membandingkan Bilangan Bulat

C. Operasi Hitung Bilangan Bulat

D. Menyelesaikan Masalah Sehari-hari dengan Bilangan Bulat

Bab 2 Lingkaran 

A. Hal-hal yang Berkaitan dengan Lingkaran

B. Keliling Lingkaran

C. Luas Lingkaran

Bab 3 Bangun Ruang

A. Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Bulat

B. Luas Permukaan Bangun Ruang

C. Volume Ruang

Bab 4 Statistika (Download)

A. Modus (Data yang Sering Muncul)

B. Median (Data atau Nilai Tengah)

C. Mean (Nilai atau Data Rata-rata)

D. Nilai yang Tepat Mewakili Modus, Median dan Mean

Demikianlah materi pelajaran matematika kelas 6 SD/MI kurikulum 2013 hasil revisi terbaru 2018 yang bisa dipelajari siswa siswi kelas VI. Semoga informasi ini bisa membantu kamu memudahkan di dalam belajar. Selamat belajar!


Kisi-kisi Ujian Sekolah Tahun 2021
| April 11, 2021

By On April 11, 2021

Masyonow.web.id | Kisi-kisi Ujian Sekolah Tahun 2021 - Sebagai bahan belajar untuk menghadapi ujian sekolah, maka pelajarilah kisi-kisi yang ada di link download di bawah ini. Download semua materi/kisi-kisi yang ada di dalamnya.

Terimakasih. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan mendapat nilai ujian sekolah baik. Selamat belajar.

Latihan Soal IPA tentang Rantai Makanan
| Maret 29, 2021

By On Maret 29, 2021

Masyonow.web.id - Sebelum mengerjakan soal ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum mengerjakan Latihan Soal IPA tentang Rantai Makanan antara lain.

  1. Soal terdiri dari 2 bagian/halaman, yaitu bagian identitas, bagian soal IPA, 
  2. Pada bagian identitas isikan nama dan nomor absenmu
  3. Bagian Soal IPA tentang Rantai Makanan terdiri dari 4 soal, masing-masing soal jika di jawab benar mendapatkan skor 25.
  4. Setelah mengerjakan klik kirim
Untuk mengerjakan silahkan kamu klik tombol di bawah ini.

Terima kasih bagi siswa-siswi yang telah mengerjakan soal-soal dari bapak/ibu guru. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan.

Berikut ini adalah preview dari soal-soal yang akan kamu kerjakan secara online.

Evaluasi Tema 1 Sub Tema 1 PPKn, BI, IPA, IPS, SBdP
| Februari 26, 2021

By On Februari 26, 2021

Masyonow.web.id - Sebelum mengerjakan soal ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum mengerjakan Evaluasi Tema 1 Sub Tema 1 PPKn, BI, IPA, IPS, SBdP antara lain.

  1. Soal terdiri dari 6 bagian/halaman, yaitu bagian identitas, bagian soal PPKn, bagian soal Bahasa Indonesia (BI), bagian soal IPA, bagian soal IPS, dan bagian soal SBdP, 
  2. Pada bagian identitas isikan nama dan nomor absenmu
  3. Bagian Soal PPKn terdiri dari 10 soal yang harus kamu kerjakan
  4. Bagian Bahasa Indonesia, terdiri dari 5 soal yang harus kamu kerjakan
  5. Bagian IPA, terdiri dari 5 soal yang harus kamu kerjakan
  6. Bagian IPS, terdiri dari 3 soal yang harus kamu kerjakan
  7. Bagian SBdP, terdiri dari 2 soal yang harus kamu kerjakan
  8. Setelah mengerjakan klik kirim
Untuk mengerjakan silahkan kamu klik tombol di bawah ini.

Terima kasih bagi siswa-siswi yang telah mengerjakan soal-soal dari bapak/ibu guru. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan.

Berikut ini adalah preview dari soal-soal yang akan kamu kerjakan secara online.

Latihan Soal Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 3
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Latihan Soal Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 3 dan 4
| Februari 02, 2021

By On Februari 02, 2021

Masyonow.web.id - Sebelum mengerjakan soal ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum mengerjakan soal-soal latihan  Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 3 dan 4 antara lain.

  1. Soal terdiri dari 3 bagian/halaman yaitu bagian identitas, bagian soal tema 6 subtema 1 pembelajaran 3, bagian soal tema 6 subtema 1 pembelajaran 4
  2. Pada bagian identitas isikan nama dan nomor absenmu
  3. Pada bagian soal tema 6 subtema 1 pembelajaran 3 jawablah soal-soal yang ditampilkan. Soal terdiri dari 5 soal pilihan ganda
  4. Pada bagian soal tema 6 subtema 1 pembelajaran 4 jawablah soal-soal yang ditampilkan. Soal terdiri dari 5 soal pilihan ganda.
  5. Setelah mengerjakan klik kirim
Untuk mengerjakan silahkan kamu klik tombol di bawah ini.

Terima kasih bagi siswa-siswi yang telah mengerjakan soal-soal dari bapak/ibu guru. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan.

Berikut ini adalah preview dari soal-soal yang akan kamu kerjakan secara online.

Latihan Soal Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 3
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini bukan upaya mengisi kemerdekaan, yaitu ….
A. belajar dengan giat, rajin, dan tekun
B. mengikuti upacara kemerdekaan dengan khidmat.
C. Ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat.
D. Saling menghina dan mencemooh antarsesama
2. Berikut perilaku warga masyarakat dalam memaknai kemerdekaan adalah ….
A. saling menghormati antarsesama
B. saling menghina sesame teman
C. tidak berpartisipasi akan program pemerintah
D. bermain tanpa mengenal waktu
3. Suatu yang harus dilakukan dengan tanggung jawab dinamakan ….
A. tenggang rasa
B. kewajiban
C. tugas
D. hak
4. Berikut ini yang bukan bentuk kewajiban siswa di lingkungan sekolah adalah ….
A. ikut bertanggungjawab atas kebersihan, keamanan, dan ketertiban sekolah
B. menjaga nama baik sekolah
C. menghormati guru dan saling menghargai antarsesama murid
D. menjalankan perintah orang tua
5. Perhatikan judul bacaan berikut!
        Pola Hidup Sehat
        Perkiraan informasi yang tidak tepat berdasarkan judul di atas adalah ….
A. definisi pola hidup sehat
B. manfaat pola hidup sehat
C. macam-macam pola hidup sehat
D. manfaat kesegaran jasmani bagi tubuh


Latihan Soal Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 4 (LKS hal 21)
1. Lagu “Aku Cinta Lingkungan” menceritakan kepedulian terhadap lingkungan ….
A. sekolah
B. masyarakat
C. rumah
D. tempat umum
2. Perhatikan urutan tangga nada C mayor berikut ini!
        c’ d’ e’ f’ g’ a’ b’ c’’
        Interval c’ ke c’’ adalah langkah ke delapan disebut ….
A. prime 
B. kuin
C. septim
D. oktaf

Bacalah teks berikut ini dengan seksama untuk mengerjakan soal nomor 3 dan 4!

Untuk menciptakan lingkungan sehat, kerja sama antaranggota keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan tanpa melihat latar belakang social, ekonomi, dan budaya. Berikut adalah beberapa kerja sama dan kegiatan masyarakat dalam rangka menciptakan lingkungan sehat.
a. Bekerja sama membersihkan sampah yang ada di lingkungan rumah
b. Bekerja sama membersihkan saluran air agar terhindar dari penyakit menular
c. Bekerja sama menanam pohon agar lingkungan asri.

3. Kata kunci yang kurang tepat untuk teks tersebut adalah ….
A. bentuk kepedulian lingkungan
B. bentuk kerja sama masyarakat
C. kegiatan masyarakat
D. menanam pohon
4. Judul yang paling tepat untuk teks tersebut adalah ….
A. Bentuk Kerja Sama Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Sehat
B. Pentingnya Kerja Sama Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Sehat
C. Manfaat Kerja Sama Masyarakat Dalam Rangka Menciptakan Lingkungan Sehat
D. Bersama Menciptakan Lingkungan Sehat
5. Berikut ini yang merupakan ciri pubertas pada remaja perempuan yaitu ….
A. suara membesar
B. tumbuh jakun
C. pinggul membesar
D. tumbuh kumis


Latihan Soal Kelas VI Tema 6 Subtema 1 PB 2
| Februari 02, 2021

By On Februari 02, 2021

Masyonow.web.id - Berikut ini kami tulis beberapa contoh soal kelas VI tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 2, setelah membaca soal-soal di bawah kamu bisa mengirim jawabannya dengan mengerjakan soal dengan cara klik link yang ada di akhir postingan ini.

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 dan 2!

Potpourri

Potpourri adalah campuran bunga, tumbuhan kering, atau rempah-rempah kering yang digunakan sebagai penghias dan pewangi ruangan. Potpourri memberi aroma lembut, biasanya diletakkan di wadah kayu atau dikemas menggunakan kantong kain kecil. Bagaimana cara membuat potpourri? Berikut langkah-langkah membuat potpourri.

  1. Keringkan bunga, buah, dan rempah-rempah di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
  2. Simpan bunga, buah, dan rempah yang telah dikeringkan ke dalam kantung bersih.
  3. Pilih bunga, buah, dan rempah yang telah dikeringkan untuk ditempatkan di wadah (mangkuk) cantic.
  4. Tambahkan minyak aroma terapi beberapa tetes. Jangan terlalu banyak karena akan berbau terlalu menyengat.
  5. Tempatkan potpourri di ruang yang kamu inginkan (ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi)

I. Pilihlah jawaban yang benar!

1. Kata kunci dari teks tersebut adalah …

A. bunga

B. kantung

C. langkah

D. potpourri

2. Informasi yang tidak tepat berdasarkan teks tersebut adalah …

A. pengertian potpourri

B. langkah-langkah membuat potpourri

C. cara menjual potpourri

D. manfaan potpourri

3. Tangga nada diatonic mayor mempunyai interval …

A. 1 1 ½ 1 1 1 ½ 

B. 1 ½ 1 1 1 ½ 1

C. 1 1 ½ 1 1 ½ 1

D. 1 1 1 ½ 1 1 ½ 

4. Ciri-ciri masa pubertas anak laki-laki yang benar adalah …

A. suara melengking

B. pinggul membesar

C. payudara membesar

D. tumbuh kumis dan jambang

5. Perhatikan pernyataan berikut!

(i) Pinggul besar

(ii) Tumbuhan rambut halus pada ketiak.

(iii) Tumbuh jangkun

(iv) Suara jadi membesar.

(v) Payudara membesar.

Ciri-ciri masa pubertas anak perempuan ditunjukkan oleh …

A. (i), (ii), dan (iv)

B. (i), (iii), dan (v)

C. (i), (ii), dan (v)

D. (ii), (iv), dan (v)


II. Jawablah dengan jawaban yang tepat!

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 dan 2!

Kampung Rawajati

Kampung Rawajati sangat peduli dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Di kampong ini, sebagian besar masyarakat menanam beragam tanaman, seperti tanaman hias, buah, dan apotik hidup yang mereka tanam di pekarangan, pagar, dan tepi jalan depan rumah masing-masing. Selain itu, mereka mengolah sampah rumah tangga untuk didaur ulang sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kompos dan barang kerajinan.

  1. Apa judul bacaan di atas? 
  2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?
  3. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di sekitarmu? Apa yang dapat kamu lakukan terhadap sampah di rumahmu?
  4. Apa yang dimaksud masa pubertas?
  5. Tuliskan ciri-ciri masa pubertas anak laki-laki dan perempuan!


Pengertian, Fungsi dan Contoh Penggunaan Tanda Petik
| Desember 14, 2020

By On Desember 14, 2020

Masyonow.web.id - Sekarang kita akan membahas tentang pengertian, fungsi, dan contoh penggunaan tanda petik setelah sebelumnya kita membahas tentang pengertian, fungsi, contoh tanda baca titik dua dan titik koma. Pada umumnya tanda petik ada dua yaitu tanda petik tunggal dan tanda petik ganda. Untuk lebih jelasnya, bisa kita baca dalam uraian lengkap di bawah ini.

1. Tanda Petik ( “…” ) / Tanda petik ganda

Tanda Petik (” “) adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu, biasanya digunakan untuk mengutip dialog di dalam sebuah naskah cerita. Jenis pertama dari tanda petik adalah petik ganda, tetapi lebih familiar disebut tanda petik. Tanda petik dapat digunakan dalam beberapa situasi. Berikut ini fungsi tanda petik ganda yang disertai contoh penggunaan tanda petik ganda, yaitu:

a. Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Contoh:
  • “Ayah tidak mengijikanku pergi,” kata Irish.
  • Kepala desa berkata, “Semua warga harus gotong royong membangun kembali jembatan yang roboh akibat kelebihan muatan.”
  • Surat ibu menyatakan,”Kalian harus peduli satu sama lain setelah ibu tidak ada lagi di rumah ini.”
  • Undang Undang Sisdiknas Tahun 2003 menyatakan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

b. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul karangan, bab buku, atau syair yang dipakai dalam kalimat.

Contoh:
  • Sebaiknya kalian membaca dengan seksama “Penggunaan Tanda Baca” dalam web masyonow.web.id.
  • Makalah “Indonesia Merdeka” mampu membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme para hadirin.
  • Bab “Refleksi Diri Melalui Hati” dalam buku Refleksi membuat saya terkenang semua kekhilafan di masa lalu.

c. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal oleh masyarakat umumnya.

Contoh:
  • Penelitian itu dilakukan dengan “trial and error” berulang kali.
  • Beberapa partai politik membentuk “aliansi” untuk memperkuat posisi di pemerintahan.
  • Pemain “naturalisasi” dalam tim nasional mendapat sorotan karena prestasinya.

2. Tanda Petik Tunggal ( ‘…’ )

Tanda petik Tunggal (‘ ‘) adalah tanda yang digunakan untuk mengutip sesuatu seperti makna, ungkapan, atau terjemahan. Berikut ini fungsi tanda petik tunggal dan yang disertai contoh penggunaan tanda petik tunggal, yaitu:

a. Digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain;

Contoh:
  • Bagus berkata,”Semua orang berteriak ‘Tolong..tolong..’, tapi semua sibuk mengurus keselamatan diri mereka sendiri”.
  • “Ustadz menjelaskan bahwa ‘sholat adalah hal yang pertama kali akan dihisab di akhirat kelak‘,” ujar Randy.
  • “Pencuri itu menangis sambil mengatakan ‘saya terpaksa mencuri obat ini’, seketika itu amarahku langsung sirna,” cerita Tono.

b. Digunakan untuk mengapit makna suatu kata atau ungkapan

Contoh:
  • Karya ilmiah tim SD Sukses Jaya dinobatkan menjadi ‘karya terbaik’ se-kabupaten.
  • Mawar selalu memimpikan menjadi ‘anak emas’ seperti kakaknya.
  • Setiap orang di pasar tekstil ‘hilir mudik’ mencari barang yang cocok dan murah.
  • Tidak seperti kakaknya, Audrey tumbuh menjadi anak yang ‘tebal muka’.
  • Jalan damai tidak dapat menyelesaikan masalah, maka Pak Bambang mengambil langkah penyelesaian masalahnya di ‘meja hijau’.

c. Digunakan untuk mengapit mengapit makna atau terjemahan dari kata atau ungkapan yang merupakan bahasa asing atau bahasa daerah.

Contoh:
  • Pemilihan pekerja untuk pendidikan harus mempertimbangkan background ‘latar berlakang’.
  • Rashmita memimpikan novelnya bisa menjadi best-seller ‘sangat laris’.
  • Polisi terus mencari causa prima ‘sebab yang pertama’ dari kasus makar ini.
  • Sekarang banyak PAUD yang sudah mengedepankan character building ‘pembinaan watak’ pada semua muridnya.
  • Setiap kerajaan selalu menunjuk pabicara ‘juru bicara’ yang ahli dalam berkomunikasi.
Demikian ulasan singkat tentang Pengertian, Fungsi dan Contoh Penggunaan Tanda Petik, mohon maaf jika ada kekurangan. Saran dan masukan kami terima untuk kemajuan blog ini. Terimakasih.

Sumber: https://dosenbahasa.com/ 
Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik Dua dan Titik Koma
| Desember 08, 2020

By On Desember 08, 2020

Masyonow.web.id - Pada halaman sebelumnya kita sudah membahas tentang Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma. Kali ini kita mencoba membahas tanda baca yang lain yang juga sering kita jumpai dalam materi Bahasa Indonesia. Tanda baca yang akan kita bahas di halaman ini adalah tentang tanda baca titik dua dan titik koma yang meliputi pengertian, fungsi, dan contoh dari tanda baca titik dua dan titik koma. Untuk lebih jelasnya, bisa kita baca dalam uraian lengkap di bawah ini. 

1. Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua merupakan salah satu tanda baca yang digunakan dalam kalimat yang dilambangkan dengan ( : ). Tanda ( : ) yaitu lambang titik dua yang memiliki ukuran yang sama di tengah garis vertikal yang sama. Berikut ini adalah fungsi tanda baca titik dua, yaitu:

a. Digunakan di akhir suatu pernyataan lengkap dimana kalimatnya di ikuti suatu rangkaian atau penjelasan.

Contoh :
  • Menjelang masuk sekolah, kita memerlukan alat tulis : buku, pensil, penghapus, rautan dan penggaris.
  • Liburan ini, kita harus membuat pilihan antara : malaysia atau singapura.
  • Ibu ke supermarket membeli bahan-bahan untuk memasak : gula, garam, miyak goreng, kecap dan lain-lain.
  • Rindang dan Paman ke ladang untuk memanen palawija : kedelai, kacang tanah, buncis dan jagung.
  • Universitas Indonesia mempunyai beberapa fakultas : matematika, kedokteran, farmasi, teknik, psikologi dan hukum.

b. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang membutuhkan penjelasan suatu peristiwa.

Contoh :
  • Kepala Desa : H. M. Machfud
  • Ketua BPD : Sugianto, SE. MM
  • Sekretaris Desa : Reni Aprillia, S.AB
  • Bidan Desa : Dwi Gitayanti, S.Keb
  • Narasumber : Ruyati

c. Digunakan dalam sebuah naskah sesudah kata yang menunjukkan tokoh di dialog/percakapan.

Contoh :
  • Gisel: Ra, sebentar lagi kan ada ujian nasional. Kamu sudah siap belum?
  • Tiara: Ya siap tidak siap harus siap. Kita jalani saja.
  • Gisel: Aku takut kalau nanti aku tidak bisa menjawab.
  • Tiara: Makanya kita persiapkan dari sekarang.
  • Gisel: Kalau belajar sih sudah. Aku sudah banyak berlatih soal.
  • Tiara: Tidak cuma belajar saja, tapi juga persiapan mental. Kamu harus percaya diri untuk menghadapi ujian nasional.
  • Gisel: Iya juga sih. Tapi, bagaimana kalau soalnya susah?
  • Tiara: Yang penting kita usaha dulu. Kita berdoa agar kita bisa mengerjakan semua soal ujian nasional.
  • Gisel: Semoga saja begitu.

d. Diguanakan di antara jilid/nomor dan halaman.

Contoh :
  • Kompas, IX, No : 27/2016:12
  • Suara Merdeka, XX, No : 10/2004:11
  • Metro, V (2000), 26:7

e. Digunakan dalam kitab suci, di antara Surat/bab dan ayatnya.

Contoh :
  • Surat Al-Maidah : 20 – 25
  • Surat Al – Ikhlas : 1 – 4
  • Surat Ar Rohman : 35 – 45

f. Digunakan dalam judul dan anak judul suatu artikel/karangan/makalah/karya tulis.

Contoh :
  • Kisah Kancil dan Bangau : Majalah Bobo Edisi XV
  • Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara

g. Digunakan untuk nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Contoh :
  • Zuhdi, dkk. 2008. Cara Menulis Buku. Malang: Rena Press.
  • Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Professional. Bandung : Remaja Rosda
  • Iwan, Fajar. 2015. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Zaka Publishing
  • Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
  • Shodiqin, Ali. 2008. Antropologi Al-Qur’an: Model Dialektika Wahyu & Budaya. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

h. Fungsi Tanda Titik Dua Sebagai Penghubung Antara Unsur Utama dengan Unsur Penjelas

Contoh:
  • Bintang tamu: Rizky Febrian.
  • Jurusan yang ada di universitas ini antara lain: kedokteran, desain grafis, akuntansi, dan ilmu komunikasi.

i. Fungsi Tanda Titik Dua Sebagai Instrumen dalam Penulisan Sumber Kutipan dari Surat Kabar, Ayat Kitab Suci, Majalah, ataupun Dari Buku.

Contoh:
  • Kompas, X, No: 28/2016: 12.
  • Surat Al-Baqarah: 183.
  • Santri dan Sastra: Majalah Horison edisi Desember 2015.
  • Damono, Sapardi, 2015. Bilang Begini Maksudnya Begitu. Jakarta: Gramedia.

j. Fungsi Tanda Titik Dua Sebagai Instrumen dalam Teks Percakapan

Contoh:
  • Rully: Hai, Gendis, apak kabar? Sudah lama ya kita tidak pernah berjumpa.
  • Gendis: Aku baik-baik saja, Rully. Eh, iya juga ya. Semenjak kita lulus kuliah, kita jadi tidak pernah berjumpa sama sekali.
  • Rully: Oh, iya, Ndis, kami sekarang kerja dimana?
  • Gendis: Aku sih sekarang sedang merintis bisnis toko online. Kalau kamu sendiri bagaimana?
  • Rully: Kalau aku sih sekarang bekerja di perusahaan periklanan. Di sana, aku bekerja sebagai copywriter.

2. Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma adalah tanda baca yang digunakan sebagai pemotong atau pemberi jeda pada suatu kalimat. Tanda titik koma disimbolkan dengan (;). Penulis berbahasa inggris terkemuka pertama yang menggunakan tanda baca ini adalah Ben Jonson pada tahun 1951 dengan istilah semicolon yang artinya tanda titik koma. Berikut ini fungsi tanda baca titik koma.

a. Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti/pemisah kata penghubung pada bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contoh:
  • Pagi yang cerah; Ibu memasak di dapur; Ayah membaca Koran; Aku membersihkan halaman depan; Adik menyiapkan seragamnya yang akan pergi sekolah.
  • Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya; nenek merajut kain perca dengan benang wol; kakak membuat sebilah bambu untuk dibuat pagar.
  • Minggu yang ditunggu telah tiba; Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang kerjanya; Adik membaca di teras depan; Saya sendiri asyik membuat kue kesukaan saya

b. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri rincian pernyataan dalam sebuah kalimat yang berbentuk frasa/kelompok kata. Dalam hubungan itu, tidak di perlukan kata dan sebelum rincian terakhir.

Contoh:
  • Syarat-syarat penerimaan peserta didik baru di SDN 2 Ngapus;
  • berusia minimal 7 tahun;
  • Foto Copy Akta Kelahiran;
  • Foto Copy Kartu Keluarga.

c. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua/lebih kalimat setara, jika unsur pada setiap bagiannya dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung.

Contoh:
  • Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
  • Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
  • Susunan organisasi karang taruna terdiri dari pengurus inti, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara; seksi-seksi, seksi kemasyarakatan, seksi kesehatan, seksi umum, seksi pendidikan, seksi pelaporan.
Demikian ulasan singkat tentang Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik Dua dan Titik Koma, mohon maaf jika ada kekurangan. Saran dan masukan kami terima untuk kemajuan blog ini. Terimakasih.

Sumber: https://dosenbahasa.com/
Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma
| Desember 08, 2020

By On Desember 08, 2020

Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma

Masyonow.web.id - Untuk memperjelas sebuah kalimat, sudah lazim pemakaian penggunaan tanda baca. Penggunaan tanda baca memiliki kaidah-kaidah tertentu. Tanda baca yang akan kita pelajari di halaman ini adalah tanda baca titik dan tanda baca koma. Supaya mudah untuk dipahami, kami sertakan juga contoh penggunaan tanda baca titik dan koma

1. Tanda Titik (.)

Tanda titik (.) dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Atau bisa diartikan;    tanda baca yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat atau menjadi penutup sebuah kalimat.

Berikut ini fungsi tanda baca titik, yaitu:

a. Tanda Titik di Akhir Kalimat

       Contoh:
    • Pemerintah tetap memberlakukan Ujian Nasional sebagai standar kelulusan pada jenjang SD – SMA.
    • Setiap orang di jalan itu terenyuh melihat perjuangan seorang bapak yang mengajak anaknya berjualan koran.
    • Para pendaki gunung Sindoro-Sumbing mengurungkan niat pendakian mereka karena cuaca buruk selama berhari-hari.
Perlu diperhatikan bahwa jika sebuah kalimat akhirannya sudah memuat tanda titik maka tidak diperlukan tanda titik lagi.
 
           Contoh:
    • Rani mengatakan,”Saya akan tetap berjuang menemukan keberadaan ibu apapun kondisinya.”
    • Pembicara pada seminar kali ini adalah Bapak Tri Sumarno, M.Sc.
    • Ibu guru meminta para murid membawa sayuran hijau, misalnya bayam, kangkung, sawi, dsb.
    • Tim inti editor soal ujian beranggotakan Ahmad Syafi’i, S.Pd dan Rahmawati Setyaningrum, M.Pd.

b. Tanda Titik Digunakan di Akhir Singkatan Nama Orang.

    Contoh:
    • Ahmad S. Hendrawan
    • Fatimah R. Azzahra
    • Muh. Yamin

c. Tanda Titik pada Akhir Singkatan Gelar, Pangkat, Jabatan, Sapaan

    Contoh:
    • Dr. Prambudi menyampaikan makalahnya mengenai penghematan energi.
    • Kol. Suparman memutuskan untuk mengajukan pensiun dini karena sakit.
    • Setelah prosesi wisuda nama lengkapnya menjadi Rani Fitriana, S.E.
    • Rr. Ajeng Prawirodirjo dinobatkan menjadi ratu kerajaan.
    • Penghargaan pemerhati lingkungan diberikan kepada Bpk. Suprihono.
    • Ir. Soekarno adalah presiden pertama bangsa Indonesia.

d. Tanda Titik untuk Singkatan Kata yang Sudah Umum.

    Contoh:
    • dsb. → dan sebagainya
    • dll. → dan lain-lain
    • hlm. → halaman
    • tgl. → tanggal
    • sda. → sama dengan atas
    • a.n. → atas nama
    • d.a. → dengan alamat
    • s.d. → sampai dengan

e. Tanda Titik Untuk Memisahkan Angka Jam, Menit, dan Detik

    Contoh:
    • Waktu : pukul 10.30 WIB , pukul 5.12.30 → pukul 5 lewat 12 menit 30 detik
    • Jangka waktu : 1.15.25 → 1 jam, 15 menit, 25 detik ; 0.10.02 → 10 menit, 2 detik

f. Tanda Titik sebagai Pemisah Bilangan Ribuan dan Kelipatannya

    Contoh:
    • Jumlah korban sementara tercatat 2.453 jiwa meninggal dunia.
    • Sebanyak 10.000 tiket pertandingan sepak bola ludes terjual.
    • Ani mendapat nomor tes 045623 dalam seleksi penerimaan pegawai negeri.
    • Ayah lahir di tahun 1956 dan sekarang tepat berusia 60 tahun.
    • Total ada 1.500 ton padi yang hangus terbakar si jago merah.
    • Nomor seri printer ini adalah 58793145.

g. Tanda Titik Digunakan dalam Penulisan Daftar Pustaka

    Contoh:
    • Iwan, Hendriawan. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Zero Publishing.
    • Stafford-Clark, D. 2004. Mentasy disoders and therir treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 27: 567-569
    • Suyanto. 2007. “Artificial Intelligence : Searching, Reasoning, Planning and Learning”. Bandung : Penerbit Informatika.
    • Wilson, Robin J. & Watkins, John J. 1990. Graphs : An Introductory Approach. New York : John Wiley & Sons, Inc.
    • Gutin, Gregory & Punnen, A.P. 2004. The Traveling Salesman Problem and Its Variations. New York : Kluwer Academic Publishers

h. Tanda Titik Digunakan pada format Numbering (Penomoran)

Pada penomoran, tanda titik diletakkan di belakang angka penomoran.

    Contoh:
    1.  Siapkan agar-agar, gula, air, perasa makanan.
    2.  Masukkan semua bahan ke dalam panci dan nyalakan kompor.
    3.  Aduk sampai mendidih lalu matikan kompor.
    4.  Tuang ke dalam cetakan dan biarkan sampai dingin.
    5.  Setelah agar mengeras simpan dalam lemari pendingin atau dapat langsung dinikmati

i. Tanda Titik Digunakan dalam Sebuah Bagan atau Daftar

Penggunaan tanda titik dalam bagan atau daftar diletakkan di belakang angka atau huruf. Daftar ini sering terlihat dalam daftar isi suatu buku.

    Contoh:

    A. Algoritma
        1. Dasar Algoritma
        2. Penyajian Algoritma
    B. Graf
        1. Dasar – dasar Graf
        2. Keterhubungan (Connectivity)
        3. Jenis – jenis Graf
            3.1 Graf Sederhana
            3.2 Graf Tak-Sederhana
            3.3 Graf Berarah
            3.4 Graf Tak-Berarah
        4. Representasi Graf Dalam Matriks

j. Tanda Titik Tidak Digunakan dalam Singkatan Lembaga

Singkatan nama resmi lembaga, organisasi, ataupun jenis akronim lain yang sudah umum dalam masyarakat tidak diakhiri dengan tanda titik.

    Contoh:
    • MPR → Majelis Permusyawaratan Rakyat
    • OSIS → Organisasi Siswa Intra Sekolah
    • UUD → Undang Undang Dasar
    • KTP → Kartu Tanda Penduduk
    • KAI → Kereta Api Indonesia

k. Tanda Titik Tidak Digunakan di Keterangan Pengirim dan Penerima Surat

    Contoh:
            Yth. Hasan Husein
            Jalan Cikunir 51
            Jakarta
            21 Agustus 2016

2. Tanda Koma (,)

Tanda koma merupakan salah satu tanda baca yang sangat lazim dalam penulisan bahasa Indonesia. Tanda koma ini memiliki fungsi dasar yakni untuk memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat/pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Tanda koma juga digunakan untuk memisahkan kalimat setara, serta memisahkan anak kalimat dari induk kalimat. Berikut ini adalah fungsi tanda koma sebagai berikut.

a. Digunakan untuk menuliskan unsur dalam suatu rincian atau bilangan.

    Contoh:
    • Saya, Ani dan Dion berjanji untuk melakukan pekerjaan ini bersama-sama.
    • Dalam pembahasan kali ini, diharapkan para pembaca dapat memahami pengertian, fungsi dan penggunaan tanda koma yang benar.
    • 3,65 x 100 = 365

b. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh kata-kata tertentu (tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali).

    Contoh:
    • Saya ingin sekali ikut liburan sekolah itu, tetapi ibu tak mengizinkannya.
    • Itu bukan kesalahanku, melainkan kesalahan kakak.
    • Ayah bertugas membersihkan halaman rumah, sedangkan ibu membersihkan ruangan didalam rumah.

c. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat berada sebelum/di depan induk kalimat.

    Contoh:
    • Jika Tuhan mengizinkan, kita pasti akan bertemu lagi di masa yang akan datang.
    • Andai kau tidak segera menarikku, mungkin aku sudah masuk ke jurang itu.
    • Karena ia menjadi juara satu, ia mendapat hadiah liburan dari orang tuanya.

d. Digunakan di belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal kalimat.

    Contoh:
    • Oleh karena itu, kau perlu berterus terang dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.
    • Jadi, kau harus segera menyelesaikan kesaalahpahaman ini agar keadaan tidak semakin kacau.
    • Dengan demikian, kau berhak mendapat promosi jabatan tahun ini.
    • Sehubungan dengan itu, aku ingin meminta maaf atas nama dia.
    • Meskipun begitu, kami tetap percaya bahwa dia akan melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

e. Digunakan untuk memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang berada dalam satu kalimat.

    Contoh:
    • O, aku kira kau tidak jadi ikut.
    • Ya, aku paham dengan keadaanmu.
    • Wah, kau benar-benar berbakat dalam melukis.
    • Aduh, aku lupa membawa buku perpustakaan yang kemarin kupinjam.
    • Kasihan, nenek itu harus tidur di bawah kolong jembatan karena rumahnya habis terbakar minggu lalu.

f. Digunakan untuk memisahkan kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.

    Contoh:
    • Dia berpesan padaku, “Jangan meletakkan barang berharga di sembarangan tempat”.
    • “Jangan pulang terlalu malam” kata Ayah saat aku pamit keluar rumah tadi sore.
    • “Sudahlah ikhlaskan saja, mungkin ini sudah menjadi takdir Tuhan”, Nia berusaha untuk menghiburku.

g. Digunakan untuk memisahkan antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.

    Contoh:
    • Seminar itu diadakan di Gedung B Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba No. 6, Jakarta.
    • Resepsi pernikahannya di Gedung Permata, jalan lestari Indah No 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
    • Wisuda tahun ini dilaksanakan di Hotel Horizon, Ancol, Jakarta Utara.

h. Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah/negeri yang ditulis secara berurut.

    Contoh:
    • Akta itu di tandatangani di Semarang, 28 Juli 1988
    • Aku lahir di Jakarta, 6 September 1990.
    • Dia di mutasi ke salah satu cabang perusahaannya yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat

i. Digunakan untuk memisahkan penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada penulisan daftar pustaka.

    Contoh:
    • Wahyuningsih, Sri. 2007. Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
    • Ayu, Dian. 2011. Merintis Usaha Antara Keterbatasan. Yogyakarta: Gudang Ilmu.
    • Arif, Muhammad. 2000. Penyebab Terjadinya Sesak Nafas. Bandung: Kreasi Kami.

j. Digunakan dalam penulisan catatan kaki.

    Contoh:
    • Dian Ayu, Merintis Usaha Antara Keterbatasan. (Yogyakarta: Gudang Ilmu, 2011), hlm. 17.
    • Sri Wahyuningsih, Pelajaran Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Rakyat, 2008), hlm. 29.
    • Muhammad Arif, Penyebab Terjadinya Sesak Nafas. (Bandung: Kreasi Kami, 2000), hlm. 11.

k. Digunakan untuk membedakan antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik.

    Contoh:
    • Muhammad Fadil, S. Kom menjadi salah satu dosen terbaik untuk tahun ajaran 2015-2016.
    • Setelah menjabat selama 5 tahun, akhirnya Bapak Prayitno Adji, S.E., M.M. resmi mengundurkan diri dari jabatan rektor.
    • Pasangan calon pengantin itu bernama Riani Sagita, S. Pd dan Adnan Khair, S.T.

l. Digunakan di depan angka persepuluhan atau antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka.

    Contoh:
    • Pada masa kecilnya nenek hanya diberi jajan sebesar Rp 20,50 oleh orang tuanya.
    • Tinggi pohon kelapa itu adalah 35,75 m.
    • Rumah kami memiliki luas sebesar 200,32 meter persegi.

m. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dalam suatu kalimat yang sifatnya tidak terbatas.

    Contoh:
    • Aku benar-benar salut dengan anak kecil itu, pintar sekali.
    • Kami sampai kehabisan kata-kata saat melihat pemandangan di pulau terpencil ini, sungguh indah.

n. Digunakan di belakang keterangan yang berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan saat membaca dan memahami maksud kalimat.

    Contoh:
    • Untuk membatasi penumpang yang membludak ketika masa liburan, pihak penyedia berbagai transportasi menaikkan harga tiket.
    • Dalam keadaan yang serba kekurangan ini, kita tidak boleh cepat menyerah dan pasrah pada keadaan.

o. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan suatu petikan langsung dalam satu kalimat, jika petikan langsung itu diakhiri dengan tanda tanya (petikan langsung berupa kalimat tanya).

    Contoh:
    • “Bolehkah aku ikut berlibur ke puncak dengan keluarga Lia?” tanya Diah kepada ibunya.
    • “Apakah aku bisa menjadi seperti ayah saat dewasa nanti?” aku bertanya pada ayah.

Demikian ulasan singkat tentang Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma, mohon maaf jika ada kekurangan. Saran dan masukan kami terima untuk kemajuan blog ini. Terimakasih.

Sumber: https://dosenbahasa.com/