Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma

Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma

Masyonow.web.id - Untuk memperjelas sebuah kalimat, sudah lazim pemakaian penggunaan tanda baca. Penggunaan tanda baca memiliki kaidah-kaidah tertentu. Tanda baca yang akan kita pelajari di halaman ini adalah tanda baca titik dan tanda baca koma. Supaya mudah untuk dipahami, kami sertakan juga contoh penggunaan tanda baca titik dan koma

1. Tanda Titik (.)

Tanda titik (.) dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Atau bisa diartikan;    tanda baca yang digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat atau menjadi penutup sebuah kalimat.

Berikut ini fungsi tanda baca titik, yaitu:

a. Tanda Titik di Akhir Kalimat

       Contoh:
    • Pemerintah tetap memberlakukan Ujian Nasional sebagai standar kelulusan pada jenjang SD – SMA.
    • Setiap orang di jalan itu terenyuh melihat perjuangan seorang bapak yang mengajak anaknya berjualan koran.
    • Para pendaki gunung Sindoro-Sumbing mengurungkan niat pendakian mereka karena cuaca buruk selama berhari-hari.
Perlu diperhatikan bahwa jika sebuah kalimat akhirannya sudah memuat tanda titik maka tidak diperlukan tanda titik lagi.
 
           Contoh:
    • Rani mengatakan,”Saya akan tetap berjuang menemukan keberadaan ibu apapun kondisinya.”
    • Pembicara pada seminar kali ini adalah Bapak Tri Sumarno, M.Sc.
    • Ibu guru meminta para murid membawa sayuran hijau, misalnya bayam, kangkung, sawi, dsb.
    • Tim inti editor soal ujian beranggotakan Ahmad Syafi’i, S.Pd dan Rahmawati Setyaningrum, M.Pd.

b. Tanda Titik Digunakan di Akhir Singkatan Nama Orang.

    Contoh:
    • Ahmad S. Hendrawan
    • Fatimah R. Azzahra
    • Muh. Yamin

c. Tanda Titik pada Akhir Singkatan Gelar, Pangkat, Jabatan, Sapaan

    Contoh:
    • Dr. Prambudi menyampaikan makalahnya mengenai penghematan energi.
    • Kol. Suparman memutuskan untuk mengajukan pensiun dini karena sakit.
    • Setelah prosesi wisuda nama lengkapnya menjadi Rani Fitriana, S.E.
    • Rr. Ajeng Prawirodirjo dinobatkan menjadi ratu kerajaan.
    • Penghargaan pemerhati lingkungan diberikan kepada Bpk. Suprihono.
    • Ir. Soekarno adalah presiden pertama bangsa Indonesia.

d. Tanda Titik untuk Singkatan Kata yang Sudah Umum.

    Contoh:
    • dsb. → dan sebagainya
    • dll. → dan lain-lain
    • hlm. → halaman
    • tgl. → tanggal
    • sda. → sama dengan atas
    • a.n. → atas nama
    • d.a. → dengan alamat
    • s.d. → sampai dengan

e. Tanda Titik Untuk Memisahkan Angka Jam, Menit, dan Detik

    Contoh:
    • Waktu : pukul 10.30 WIB , pukul 5.12.30 → pukul 5 lewat 12 menit 30 detik
    • Jangka waktu : 1.15.25 → 1 jam, 15 menit, 25 detik ; 0.10.02 → 10 menit, 2 detik

f. Tanda Titik sebagai Pemisah Bilangan Ribuan dan Kelipatannya

    Contoh:
    • Jumlah korban sementara tercatat 2.453 jiwa meninggal dunia.
    • Sebanyak 10.000 tiket pertandingan sepak bola ludes terjual.
    • Ani mendapat nomor tes 045623 dalam seleksi penerimaan pegawai negeri.
    • Ayah lahir di tahun 1956 dan sekarang tepat berusia 60 tahun.
    • Total ada 1.500 ton padi yang hangus terbakar si jago merah.
    • Nomor seri printer ini adalah 58793145.

g. Tanda Titik Digunakan dalam Penulisan Daftar Pustaka

    Contoh:
    • Iwan, Hendriawan. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Zero Publishing.
    • Stafford-Clark, D. 2004. Mentasy disoders and therir treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 27: 567-569
    • Suyanto. 2007. “Artificial Intelligence : Searching, Reasoning, Planning and Learning”. Bandung : Penerbit Informatika.
    • Wilson, Robin J. & Watkins, John J. 1990. Graphs : An Introductory Approach. New York : John Wiley & Sons, Inc.
    • Gutin, Gregory & Punnen, A.P. 2004. The Traveling Salesman Problem and Its Variations. New York : Kluwer Academic Publishers

h. Tanda Titik Digunakan pada format Numbering (Penomoran)

Pada penomoran, tanda titik diletakkan di belakang angka penomoran.

    Contoh:
    1.  Siapkan agar-agar, gula, air, perasa makanan.
    2.  Masukkan semua bahan ke dalam panci dan nyalakan kompor.
    3.  Aduk sampai mendidih lalu matikan kompor.
    4.  Tuang ke dalam cetakan dan biarkan sampai dingin.
    5.  Setelah agar mengeras simpan dalam lemari pendingin atau dapat langsung dinikmati

i. Tanda Titik Digunakan dalam Sebuah Bagan atau Daftar

Penggunaan tanda titik dalam bagan atau daftar diletakkan di belakang angka atau huruf. Daftar ini sering terlihat dalam daftar isi suatu buku.

    Contoh:

    A. Algoritma
        1. Dasar Algoritma
        2. Penyajian Algoritma
    B. Graf
        1. Dasar – dasar Graf
        2. Keterhubungan (Connectivity)
        3. Jenis – jenis Graf
            3.1 Graf Sederhana
            3.2 Graf Tak-Sederhana
            3.3 Graf Berarah
            3.4 Graf Tak-Berarah
        4. Representasi Graf Dalam Matriks

j. Tanda Titik Tidak Digunakan dalam Singkatan Lembaga

Singkatan nama resmi lembaga, organisasi, ataupun jenis akronim lain yang sudah umum dalam masyarakat tidak diakhiri dengan tanda titik.

    Contoh:
    • MPR → Majelis Permusyawaratan Rakyat
    • OSIS → Organisasi Siswa Intra Sekolah
    • UUD → Undang Undang Dasar
    • KTP → Kartu Tanda Penduduk
    • KAI → Kereta Api Indonesia

k. Tanda Titik Tidak Digunakan di Keterangan Pengirim dan Penerima Surat

    Contoh:
            Yth. Hasan Husein
            Jalan Cikunir 51
            Jakarta
            21 Agustus 2016

2. Tanda Koma (,)

Tanda koma merupakan salah satu tanda baca yang sangat lazim dalam penulisan bahasa Indonesia. Tanda koma ini memiliki fungsi dasar yakni untuk memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat/pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Tanda koma juga digunakan untuk memisahkan kalimat setara, serta memisahkan anak kalimat dari induk kalimat. Berikut ini adalah fungsi tanda koma sebagai berikut.

a. Digunakan untuk menuliskan unsur dalam suatu rincian atau bilangan.

    Contoh:
    • Saya, Ani dan Dion berjanji untuk melakukan pekerjaan ini bersama-sama.
    • Dalam pembahasan kali ini, diharapkan para pembaca dapat memahami pengertian, fungsi dan penggunaan tanda koma yang benar.
    • 3,65 x 100 = 365

b. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh kata-kata tertentu (tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali).

    Contoh:
    • Saya ingin sekali ikut liburan sekolah itu, tetapi ibu tak mengizinkannya.
    • Itu bukan kesalahanku, melainkan kesalahan kakak.
    • Ayah bertugas membersihkan halaman rumah, sedangkan ibu membersihkan ruangan didalam rumah.

c. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat berada sebelum/di depan induk kalimat.

    Contoh:
    • Jika Tuhan mengizinkan, kita pasti akan bertemu lagi di masa yang akan datang.
    • Andai kau tidak segera menarikku, mungkin aku sudah masuk ke jurang itu.
    • Karena ia menjadi juara satu, ia mendapat hadiah liburan dari orang tuanya.

d. Digunakan di belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal kalimat.

    Contoh:
    • Oleh karena itu, kau perlu berterus terang dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.
    • Jadi, kau harus segera menyelesaikan kesaalahpahaman ini agar keadaan tidak semakin kacau.
    • Dengan demikian, kau berhak mendapat promosi jabatan tahun ini.
    • Sehubungan dengan itu, aku ingin meminta maaf atas nama dia.
    • Meskipun begitu, kami tetap percaya bahwa dia akan melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

e. Digunakan untuk memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang berada dalam satu kalimat.

    Contoh:
    • O, aku kira kau tidak jadi ikut.
    • Ya, aku paham dengan keadaanmu.
    • Wah, kau benar-benar berbakat dalam melukis.
    • Aduh, aku lupa membawa buku perpustakaan yang kemarin kupinjam.
    • Kasihan, nenek itu harus tidur di bawah kolong jembatan karena rumahnya habis terbakar minggu lalu.

f. Digunakan untuk memisahkan kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.

    Contoh:
    • Dia berpesan padaku, “Jangan meletakkan barang berharga di sembarangan tempat”.
    • “Jangan pulang terlalu malam” kata Ayah saat aku pamit keluar rumah tadi sore.
    • “Sudahlah ikhlaskan saja, mungkin ini sudah menjadi takdir Tuhan”, Nia berusaha untuk menghiburku.

g. Digunakan untuk memisahkan antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.

    Contoh:
    • Seminar itu diadakan di Gedung B Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba No. 6, Jakarta.
    • Resepsi pernikahannya di Gedung Permata, jalan lestari Indah No 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
    • Wisuda tahun ini dilaksanakan di Hotel Horizon, Ancol, Jakarta Utara.

h. Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah/negeri yang ditulis secara berurut.

    Contoh:
    • Akta itu di tandatangani di Semarang, 28 Juli 1988
    • Aku lahir di Jakarta, 6 September 1990.
    • Dia di mutasi ke salah satu cabang perusahaannya yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat

i. Digunakan untuk memisahkan penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada penulisan daftar pustaka.

    Contoh:
    • Wahyuningsih, Sri. 2007. Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
    • Ayu, Dian. 2011. Merintis Usaha Antara Keterbatasan. Yogyakarta: Gudang Ilmu.
    • Arif, Muhammad. 2000. Penyebab Terjadinya Sesak Nafas. Bandung: Kreasi Kami.

j. Digunakan dalam penulisan catatan kaki.

    Contoh:
    • Dian Ayu, Merintis Usaha Antara Keterbatasan. (Yogyakarta: Gudang Ilmu, 2011), hlm. 17.
    • Sri Wahyuningsih, Pelajaran Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Rakyat, 2008), hlm. 29.
    • Muhammad Arif, Penyebab Terjadinya Sesak Nafas. (Bandung: Kreasi Kami, 2000), hlm. 11.

k. Digunakan untuk membedakan antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik.

    Contoh:
    • Muhammad Fadil, S. Kom menjadi salah satu dosen terbaik untuk tahun ajaran 2015-2016.
    • Setelah menjabat selama 5 tahun, akhirnya Bapak Prayitno Adji, S.E., M.M. resmi mengundurkan diri dari jabatan rektor.
    • Pasangan calon pengantin itu bernama Riani Sagita, S. Pd dan Adnan Khair, S.T.

l. Digunakan di depan angka persepuluhan atau antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka.

    Contoh:
    • Pada masa kecilnya nenek hanya diberi jajan sebesar Rp 20,50 oleh orang tuanya.
    • Tinggi pohon kelapa itu adalah 35,75 m.
    • Rumah kami memiliki luas sebesar 200,32 meter persegi.

m. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dalam suatu kalimat yang sifatnya tidak terbatas.

    Contoh:
    • Aku benar-benar salut dengan anak kecil itu, pintar sekali.
    • Kami sampai kehabisan kata-kata saat melihat pemandangan di pulau terpencil ini, sungguh indah.

n. Digunakan di belakang keterangan yang berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan saat membaca dan memahami maksud kalimat.

    Contoh:
    • Untuk membatasi penumpang yang membludak ketika masa liburan, pihak penyedia berbagai transportasi menaikkan harga tiket.
    • Dalam keadaan yang serba kekurangan ini, kita tidak boleh cepat menyerah dan pasrah pada keadaan.

o. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan suatu petikan langsung dalam satu kalimat, jika petikan langsung itu diakhiri dengan tanda tanya (petikan langsung berupa kalimat tanya).

    Contoh:
    • “Bolehkah aku ikut berlibur ke puncak dengan keluarga Lia?” tanya Diah kepada ibunya.
    • “Apakah aku bisa menjadi seperti ayah saat dewasa nanti?” aku bertanya pada ayah.

Demikian ulasan singkat tentang Pengertian, Fungsi, Contoh Tanda Baca Titik dan Koma, mohon maaf jika ada kekurangan. Saran dan masukan kami terima untuk kemajuan blog ini. Terimakasih.

Sumber: https://dosenbahasa.com/

Previous
« Prev Post
Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar