Syair dan Pantun

Masyonow.web.id - Berikut ini penjelasan singkat tentang syair dan pantun. Harapan kami, melalui tulisan ini semoga bisa menjadi bahan belajar untuk anak didik kami, dan untuk tambahan ilmu bagi para pembaca. 

SYAIR
Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama. Dalam syair terdapat simbol. Biasanya symbol itu berupa kata atau kalimat yang menunjukkan makna khusus, misalnya “burung hantu di malam hari” yang berarti suasana malam yang mencekam atau menakutkan.
Selain simbol, dalam sair juga terdapat kata kias. Kata kias umumnya memiliki makna khusus, misalnya “bintang” yang berarti benda yang bersinar di kegelapan.

Ciri-Ciri Syair
Beberapa ciri-ciri syair sebagai berikut.
  1. Setiap bait pada syair terdiri dari 4 baris 
  2. Tiap baris mengandung 4 kata 
  3. Setiap baris mengandung minimal 8 suku kata 
  4. Sajak pada syair adalah a-a-a-a 
  5. Bahasa pada syair masih berbentuk kiasan 
  6. Syair biasanya berisi tentang suatu cerita yang memuat nasihat 
  7. Semua baris dalam syair merupakan isi, tidak ada sampiran layaknya pada pantun
Jenis-Jenis Syair
Syair dibagi menjadi beberapa jenis antara lain: syair agama, syair kiasan, syair panji, syair romantis, dan syair sejarah.

Contoh-contoh Syair:
  • Contoh Syair Agama
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
Kemanakah kita di waktu bahagia,
Memilih sesama meluapkan suka,
Kemanakah kita di kala lara,
Teringat Tuhan mengeluh duka,
Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi,
Berdoa dan berserah diri,
Baik suka duka dalam diri,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Seringkanlah kita memohon ampun,
Agar jiwa laksana embun,
Janganlah sampai nanti tertegun,
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun,
  • Contoh Syair Kiasan
Aku hanya bunga biasa
tak seindah mawar
yang merah merona
dan slalu dipuja-puja
Aku hanya bunga pinggiran
tak sesuci melati
yang putih nan bersih
dan slalu dibanggakan
Aku hanya bunga biasa
kumbang pun tak mau melirikku
burung pun enggan denganku
lebah pun serasa tak tahu aku ada
Aku memang tak punya intan
emas tak pernah ku genggam
berlian tak pernah hiasiku
hanya rasa ini di dalam hati
Cinta ku tak bisa kularang
rasaku tak bisa kutolak
anugerah ini akan slalu ada
meski hanya sebelah saja
Kau insan yang sempurna
tiada cacat tiada luka
semua sungguh sempurna
tak pernah luput pandangku untukmu
Cinta ini bukan ‘tuk dinyatakan
tiada daya kekuatan keberanian
upaya pun sungguh tak terasa pantas
karna ku hanya pungguk rindukan bulan
  • Contoh Syair Panji
Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir
Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan
Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang
Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak
  • Contoh Syair Romantis
wahai kau bidadari
bidadari dalam mimpi
bidadari dambaan hati
lama nian kau kunanti
bukan hanya sekedar cinta
bukan pula karna harta
dan bukan untuk nafsu buta
tapi kau untuk ke surga
bidadari pujaanku
kaulah tulang rusukku
pesonamu laksana peluru
menghujam ke dalam kalbu
kau layaknya penerang
hadir di tengah perang
syukur selalu tak pernah lekang
atas engkau dinda sayang
terimakasih teruntuk adinda
terimaku apa adanya
tiada harta tiada tahta
hanya ada rasa cinta
janjiku pada Tuhan
tuk hilangkan susah di badan
lenyapkan duka pikiran
dalam hidupmu bidadari impian
  • Contoh Syair Sejarah
Bermula kalam kami tuliskan
Segenap pikiran dicurahkan
Untuk menyusun syair kesejarahan
Merangkai kejadian secara berurutan
Adapun nama syair yang dituliskan
Kerajaan Negaradipa di Kalimantan Selatan
Sebagai bahan pengetahuan
Untuk Saudara, Kawan sekalian
Walaupun bukti sejarah Kalimantan Selatan
Tidak berupa benda bertuliskan
Namun bekas kerajaan dapat dibuktikan
Menurut penelitian para sejarawan
Bekas kerajaan yang dapat disebutkan
Seperti Candi Agung bukti peninggalan
Letaknya di Amuntai sudah dipastikan
Pemugarannya pun sudah dilakukan

PANTUN
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Pantun bersajak a-b-a-b. Pantun terdiri atas empat baris. Baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi. Setiap baris pantun terdiri atas 8-12 suku kata. Jenis pantun bermacam-macam, antara lain pantun agama, pantun nasihat, pantun jenaka, dan pantun teka-teki.

Ciri-Ciri Pantun
Ciri ciri pantun secara umum antara lain :
  1. Biasanya terdiri atas 4 baris
  2. Umumnya terdapat 8-12 suku kata setiap baris
  3. Berakhiran a-b-a-b (bukan berati harus berakhiran huruf a dan b, ini hanya format bahwa baris pertama dan baris ketiga berakhiran huruf/lafal sama, serta baris kedua dan keempat berakhiran huruf/lafal yang sama) disebut rima
  4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
  5. Baris ketiga dan keempat disebut isi
Jenis Jenis Pantun
Jenis Pantun Berdasarkan Isinya antara lain; Pantun Agama, Pantun Nasihat, Pantun Jenaka

Contoh-contoh Pantun
  • Contoh Pantun Agama, 
Percuma punya cincin berlian
Jika dirawat saja tak mau
Percuma punya kekayaan
Jika berzakat saja tak mau
  • Contoh Pantun Nasihat, 
Jikalau ada bangunan roboh
Maka benahi supaya benar
Jikalau ada teman yang bodoh
Maka bimbinglah supaya pintar
  • Contoh Pantun Jenaka
Tak ada kayu rotan pun jadi
Tak ada nasi kentang pun jadi
Tak ada kerja nganggur pun jadi
Tak ada gigi ompong pun jadi


kata kunci: syair, pantun, perbedaan syair dan pantun, persamaan syair dan pantun, pengertian syair, pengertian pantun

Previous
« Prev Post
Tampilkan Komentar
Sembunyikan Komentar